Pertemuan Lintas Sektoral untuk Kewaspadaan Dini Leptospirosis

Jumat (24/1) Dinkes Kabupaten Sleman selenggarakan pertemuan lintas sektoral Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang. Fokus penyakit yang menjadi perhatian adalah Leptospirosis. Acara yang diselenggarakan di Ruang Rapat Aditya ini dihadiri oleh berbagai unsur meliputi Bagian Kesra Pemkab, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian, Dinas Pasar, Pemerintah Desa Condongcatur, Bappeda, Forum Kabupaten Sehat, Kepala Puskesmas,  serta lintas program terkait di lingkungan Dinas Kesehatan. Menurut paparan Kabid P2P, dr. Novita Krisnaeni, MPH., penyakit Leptospirosis telah dimonitor perkembangannya sejak 2007. Kasus pada tahun 2019 yang lalu mencapai 31 kasus dengan 1 orang meninggal. “Puncak kasus tahun 2019 yang lalu pada Bulan Februari yakni 8 kasus. Kasus tersebar pada 16 wilayah Puskesmas (64%) dari 25 Puskesmas” terang Novi. Selanjutnya Kepala Dinas Kesehatan, dr. Joko Hastaryo, M.Kes. mengapresiasi kerjasama dari lintas sektor dalam mengendalikan penyakit menular. Jajaran di kesehatan juga terus diminta untuk merespon dengan cepat kasus yang terjadi sebagai upaya kewaspadaan d

Tahun 2020 telah terdapat 2 kasus di wilayah Kecamatan Depok. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Puskesmas Depok 2 diantaranya melakukan penyelidikan epidemiologi dengan kunjungan di masyarakat untuk menggali informasi serta mengedukasi masyarakat. Berbagai masukan disampaikan oleh lintas sektor terkait dalam rangka mengatasi permasalahan terkait Leptospirosis. Kepala Bagian Kesra, Drs. Iriansyah meyakini bahwa kemampuan Pemkab Sleman dalam mengendalikan Leptospirosis. “Anggaran sudah mencukupi, tinggal kita tingkatkan sinergi agar seluruh sektor terkait dan masyarakat bersama-sama dalam mengatasi Leptospirosis” tegas Iriansyah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *