Sampai saat ini, penyakit TB masih merupakan masalah yang serius di dunia, dan pada saat ini, Indonesia menempati peringkat ke 2 di dunia setelah India. Penyakit ini disebahkan oleh bakteri yang bernama Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini menyerang pada segala usia, mulai dari bayi sampai dengan lansia. Puskesmas Pakem membuat gebrakan inovasi penjaringan terduga tuberkulosis dengan advokasi lintas sektoral, memperkuat hubungan dengan jejaring pelayanan kesehatan, serta pemberdayaan kader posyandu di wilayah Kapanewon Pakem. Inovasi ini diberi nama Sapu Sakti Jaga Puspa (Satu Posyandu Satu Kader TB Menjaring Terduga Di Wilayah Puskesmas Pakem). Tujuan dari inovasi ini adalah dengan adanya pemberdayaan kader posyandu dalam penanggulangan TB di wilayah Kapanewon Pakem di mana kegiatan utamanya adalah penjaringan terduga TB di masyarakat, harapannya penjaringan terduga menjadi semakin luas, dan dapat menemukan sumber penderita TB, sehingga dapat segera diobati dan diputus rantai penularannya. Selain menjaring terduga TB dewasa, dengan adanya kader TB posyandu, diharapkan dapat menjarig pula untuk terduga TB pada anak, khususnya pada bayi dan balita. Oleh karena itu, perlu bersama-sama untuk menyelesaikan masalah TB ini dan hanya dengan komitmen kuat dari semua pihak, Insya Allah bisa melindungi masyarakat dari TB serta mencapai eliminasi pada 2030. Berdasarkan hasil capaian PIS PK dan SPM yang masih kurang dari target yang telah ditetapkan. Sehingga, dalam penanggulangan TB di masyarakat, Sapu Sakti Jaga Puspa memiliki tugas sebagai berikut:
- Mendisiminasi ilmu kepada kader yang lain di posyandu
- Aktif dalam penjaringan terduga TB serta IK di wilayah posyandu
- Aktif dalam penyuluhan TB di wilayah posyandu
- Jemput bola spesimen dahak dengan brand Jempol Puspa (Jemput Bola Pot Untuk Sampel Dahak
- Turut serta dalam pendampingan pengobatan pasien TB di wilayah setempat (PMO).
Inovasi Sapu Sakti Jaga Puspa , merupakan inovasi yang meliputi romotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Promotif dengan pemberdayaan kader, dengan melatih kader posyandu , agar mampu menjadi mitra kerja puskesmas dalam peningkatan pengetahuan masyarakat tentang penyakit TB. Kader TB posyandu mampu melaksanakan penyuluhan secara mandiri di wilayah posyandu masing- masing. Kegiatan preventif meliputi kegiatan- kegiatan yang berkolaborasi dengan kader, lintas program dan lintas sektor ( Kapanewon, Kalurahan, Padukuhan, Instansi, PKK, SBH ), dimana melakukan deteksi dini/ penjaringan teduga secara masif di masyarakat. Penjaringan bisa dilakukan dengan https://bit.ly/SapuSaktiJagaPuspa
Pada tahun 2022, kegiatan penjaringan juga dilaksanakan bersama zero TB, kegiatan yang dilakukan antara laian, melakukan investigasi kontak bersama Puskesmas dan kader TB posyandu, PPDtes pada kontak serumah, serta mobile rontgen bagi kontak erat dan kontak serumah.
Kegiatan kuratif meliputi kerjasama lintas program dan profesi. Di mana kegiatan ini meliputi pengobatan( dokter, perawat dan farmasi ), pemeriksaan penunjang, serta konsultasi di bidang kesehatan seperti gizi, sanitasi, psikolog serta perkam medis.
Inovasi Sapu Sakti Jaga Puspa ini telah memberikan hasil yang cukup signifikan, dengan pencapaian temuan terduga meningkat 34,76% , serta temuan kasus Tb meningkat 40.81%. Untuk keberlanjutannya, inovasi ini diharapkan mampu mengungkap kasus TB yang belum terlaporkan, sehingga semua dapat tertangani dan terobati sampai tuntas. Oleh karena itu, perlu bersama-sama untuk menyelesaikan masalah TB ini dan hanya dengan komitmen kuat dari semua pihak, Insya Allah bisa melindungi masyarakat dari TB serta mencapai eliminasi pada 2030.
Situasi TB Puskesmas Pakem dapat diakses maelalui https://bit.ly/Dashboard_TB_PKM_Pakem. Karena setiap detik dan setiap generasi sangatlah berharga, Sapu tuntas TB berawal dari kita untuk Indonesia tercinta. Bangkit Indonesiaku, Sejahtera Negriku.